Laman

Senin, 03 November 2014

MEREKA BILANG, INI HARI KASIH SAYANG



Aku melangkah masuk ke halaman gedung ini dengan detak jantung yang tak menentu. Ada rasa bahagia, ada pula rasa gunda. Gunda sebab aku melihat beberapa anak datang dengan orang tua yang menggandeng tangannya. Entah orang tua kandung atau bahkan mungkin hanya sanak saudara. Sedangkan aku datang seorang diri. Kulihat suasana ramai orang di dalam gedung bercat putih bersih dan bertuliskan TPQ Al-Hayat pada papan nama gedung. Aku memang bukan penduduk asli desa ini. Aku mendapat undangan dari pengurus TPQ untuk hadir di acara hari ini. Dalam undangan itu bertuliskan acara santunan yatim piatu.
Aku masih berdiri di samping sepeda yang baru saja kurobohkan ke tanah, sebab sering kugunakan jatuh, penyangganya jadi rusak. Maklum, ini sepeda yang dibelikan ayah dan ibuku tiga tahun yang lalu saat aku kelas tiga Madrasah Ibtidaiyah (MI) ketika aku belum lancar bersepeda dan saat itu sekitar seminggu sebelum mereka kecelakaan dan akhirnya meninggal dunia.

Selasa, 21 Oktober 2014

BELAJAR MENGINDAHKAN DIRI DARI MAWARKU

Aku suka bunga mawar. Beberapa bulan lalu, sekitar bulan April aku menanam dan merawatnya dg baik. Tapi setelah itu karena aku jarang bertempat tinggal di rumah aku jadi sering mengabaikannya. Ketika aku pulang pun terkadang hanya sekedar melihatnya sambil berlalu.
Akhir September kemarin aku baru menyadari kalau tanaman ini hampir tidak pernah berbunga, ya tidak pernah. Padahal kulihat mawar milik tetangga samping rumahku selalu saja berbunga dengan rutin. Ketika kulihat mawar yang satunya justru dia semakin parah, sebagian daunnya sudah kering. Kuncup daun yang baru tumbuh pun kulihat sudah separuh mengering.

Minggu, 13 Juli 2014

JIKA INI RAMADHAN TERAKHIRKU



Fitrotun Nihlah
Kau yang lama kutunggu
Kunanti-nanti dalam harap dan cemas
Penuh kehawatiran tak mampu bersua
Penuh takut tak sempat melumat madu penuh cinta bersamamu
Rasa takut yang mencekam
Bertubi-tubi hadir dan menghiasi detik demi detik sisa usia

Senin, 30 Juni 2014

RAMADHAN CERIA


Ramadhan kali ini berbeda, biasanya mulai awal ramadhan tempatku bukan di rumah, melainkan hidup bersama teman-teman di pesantren.


Mungkin sebab ini masih dalam masa libur kenaikan kelas, jadi aku masih bisa menikmati hari2 pertama ramadhan bersama keluarga, yahh paling tidak hingga hari ke 11 nanti lahh. Setelah itu aktifitas akan kembali seperti semula, aktifitas sekolah dan pesantren.

Meski sedang masa liburan, tapi sejatinya diri sedang tidak libur. Setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik adalah belajar. Belajar apapun..
Mungkin jika di pesantren akan lebih spesifik dengan kitab-kitab salaf, dengan yang berbau-bau agama. Tapi di rumah pun tetap belajar kok, hanya saja mungkin spesifiknya beda, lebih pada pengabdian kepada orang tua, belajar tentang kehidupan masyarakat, dan tetap ada satu waktu yg kupilih untuk nambah ilmu dari kitab salaf. Dan yang unik dan paling bikin semangat nihhh, kalau sudah belajar masak-masak sama ibu buat nyiapin sahur maupun buka..

Ahhh, semua ini keindahan bulan yang penuh berkah..

Rabu, 11 Juni 2014

NASTAR PENGGODA IMAN



“Hari ini, hari puasa terakhir di bulan Ramadhan. Besok sudah Lebaran. Mama kamu sudah buat kue apa saja?” Mei begitu semangat bertanya-tanya padaku tentang persiapan Lebaran besok.
“Mamaku buat kue sih, tapi aku tidak tahu namanya. Tapi sepertinya enak kok. Besok kamu main ke rumahku ya, Mei?”
“Sipp... kamu juga ya, Dito!” Aku mengangguk. “Oh iya, sudah selesai belum Mama kamu nyiapin kue Lebarannya? Kalau Mamaku belum. Mungkin hari ini hari terakhir buat kuenya, nanti setelah pulang sekolah aku akan ikut membantu loh...” Mei melanjutkan ceritanya.

Senin, 09 Juni 2014

CINTA

Ketika cinta digariskan, yang terpisah pun bisa disatukan... ^_^

Sabtu, 07 Juni 2014

TEMBANG JADIKAN ISLAM BERKEMBANG


Islam itu indah, penuh kasih sayang dan tidak kaku. Begitu juga cara penyebarannya. Meskipun begitu, bukan berarti tidak konsisten, bahkan sangat konsisten. Hal itu sebab Allah begitu sayang terhadap hamba-Nya. Bahkan dalam Islam kita mengenal toleransi dan bersosial. Jika mau menelisik lebih dalam, maka akan banyak kita temukan cara penyebaran Islam yang unik dan menyenangkan.
Karena kita orang Lamongan, maka saya tidak akan mengambil contoh yang jauh tentang penyebaran Islam usai masa kerajaan Majapahit yang mayoritas beragama Hindu dan Budha. Katakan saja Sunan Drajad yang sekarang dikenal banyak masyarakat baik masyarakat sekitar maupun masyarakat yang jauh dari jangkauan. Sunan yang memiliki nama kecil Raden Qosim ini memiliki caranya sendiri dalam penyebaran Islam di masanya.

Jumat, 06 Juni 2014

SOEWOKO: BERANI MATI UNTUK LAMONGAN


“Ikut kami ke pos Sukodadi sekarang!” Aku melihat lelaki berkebangsaan Belanda menggunakan baju tentara itu membentak kejam. Suaranya geram seperti singa kelaparan yang menemukan mangsanya. Sedangkan yang dibentak hanya terkapar menahan sakit tak mampu melawan.
“Tidak. Aku tidak mau menyerah. Bunuh saja aku!” lelaki yang tadi dibentak menolak dan menantang lebih keras lagi. Sorot matanya tajam penuh kebencian. Tak ada rasa takut sedikitpun yang terpancar dari matanya. Tentara Belanda itu semakin garang. Rahangnya mengeras. Wajahnya merah padam menahan emosi. Sampai akhirnya ia berteriak. “BUNUH SAJA ORANG INI!”
Di balik semak-semak rerumputan aku menahan suara dengan tangan menutup mulut. Aku menggeleng, mataku perih menahan tangis. “Kumohon, jangan! Jangan lakukan itu,” hanya dalam hati aku mampu meneriakkannya. Mataku melihat dengan jelas ujung sangkur itu menusuk tajam dada kirinya. Aku memekik tak bersuara. Dan senapan itu, senapan itu mengarah tepat di pipi sebelah hidung pemuda itu. Hingga akhirnya “Doorrr,” sebuah peluruh terlepaskan. Aku terperanjat, terjatuh. Oleng dari pegangan rerumputan yang sejak tadi kupegang erat.

Kamis, 05 Juni 2014

CINTA



Cinta itu seperti mawar. Cantik, menawan, penuh keindahan, dan banyak pula yang menginginkannya. Namun dibalik keindahannya, tidak semua orang mampu memiliki. Terdapat duri-duri tajam yang siap melukai siapapun. Membuat kulit tertusuk hingga robek, menjadikan darah mengucur tak henti, dan membuat rasa sakit yang tak tertahankan.
Laksana mawar, cinta dengan keindahannya pun boleh diinginkan oleh siapa saja. Namun tak semua orang bisa memiliki. Perlu hati-hati dan penuh kesabaran dalam proses kepemilikannya. Sebab jika terlalu buru-buru bahkan dengan kasar kau “memetik” dan menggenggam dari “kediaman”nya, cinta tak jauh berbeda dengan mawar, dia akan menyakitimu melalui “duri-duri” tajamnya. Yang tak jarang membuat hatimu meradang luka mendarah daging tak tertahankan.
Petiklah dengan perasaan dan keindahan, maka akan kau dapati ia mengindahkan hidupmu dengan pesona dan semerbak harumnya. –Fitrotun Nihlah

Sabtu, 31 Mei 2014

DIRIMU CANDU [at] Buku "Radar Lupus"

Ini untuk pertama kalinya namaku masuk sebagai kontributor sebuah buku puisi. Itupun sebab mengikuti event menulis Puisi untukmu Sahabat yang diadakan oleh Penerbit Asrifah. Entah, meski bukan satu-satunya, juga bukan jadi yang terbaik, meski baru antologi tapi ada rasa bahagia dan besar rasa syukur kepada Allah yang telah mengizinkanku untuk mengikuti dan lolos seleksi. semoga kedepan jadi lebih baik, Amiin....
Melalui puisiku yang berjudul DIRIMU CANDU namaku ada dalam buku ini:

Sabtu, 24 Mei 2014

LAMONGAN: DARI KERANGGAN MENUJU KADIPATEN BERSAMA RANGGA HADI

Dari pembukaan buku “Siapa Menabur Angin Akan Menuai Badai” yang ditulis oleh Soegiarso Soerojo 1988, Dr. G. M. Travel, sejarawan terkenal mengatakan, “Sejarah adalah rahasia yang belum dapat dipecahkan. Namun, sejarah adalah kenyataan yang kuat, sejarah bersifat Ketuhanan dan kesetanan. Sejarah itu ditulis untuk mengetahui dan memahami hal-hal yang terjadi pada masa lampau, dari pelbagai sudut. Sejarah adalah dasar pendidikan modern yang merupakan sekolah terbaik bagi setiap orang. Sejarah yang ditulis dengan baik, objektif serta tidak berat sebelah, akan menghasilkan banyak kebaikan pula.

Jumat, 09 Mei 2014

CATATAN PLESIR: Edisi Taman Sari Yogyakarta


Hai teman-teman... mau dengar ceritaku? Ayo...
Plesir kali ini ceritanya edisi Taman Sari Yogyakarta. Taman Sari ini letaknya di Jl. Taman, Yogyakarta yang tidak jauh dari Keraton Yogyakarta. Dengan pusat keramaian Alun-alun Kidul Yogyakarta juga tidak jauh, sepertinya tidak sampai 1 Km ke arah baratnya. Mau naik becak juga bisa, kisaran tarifnya 10.000,- saja kalau dari Alun-alun Utara dan Keraton.

Selasa, 22 April 2014

LAMONGAN DAN JOKO TINGKIR



Seorang pemuda sedang duduk santai dengan secangkir kopi di tangannya. Tiba-tiba Ia dikagetkan oleh suara lelaki yang bila ditaksir usianya 5 tahun lebih tua dari usianya.
“Orang Lamongan ya Mas? Boleh saya duduk di sini?”
“Eh iya, monggo silahkan!” Sulaiman menjawab dengan sedikit gugup sebab kaget.
“Emm kaosmu Persela, sampean Lasykar Joko Tingkir?” Sulaiman tak menjawab, Ia hanya mengangguk dengan mata masih menatap tajam layar komputer di depannya.
“Kira-kira kenapa Joko Tingkir?”

Sabtu, 19 April 2014

JODOHKAN AKU DENGANNYA



Mungkin dia bukan jodohmu, Nak. Bukankah jodoh masing-masing kita sudah ditentukan Tuhan.
Kalimat-kalimat itu seringkali kudengar dari mulut-mulut mereka. Mereka yang tak pernah tahu betapa aku berharap bahwa Tuhan menjodohkan aku dengannya, seseorang yang berhasil membuatku merasa terpukau dan merasa sempurna.
“Lalu apa yang menjadi pendapatmu, Nak? Bahkan dia tidak memilihmu!”
“Aku tak pernah memungkiri tentang kehendak Tuhan, tapi bukankah aku pun punya hak untuk memintanya, Ayah?”
“Tentang jodoh hanya Tuhan yang tahu, Nak. Tak bisa kau yang menentukan!”

Kalimat terakhir Ayah membuatku membisu. Dalam batin kuberkata, “Ayah, bagiku yang terpenting adalah aku percaya Dia Maha Memilihkan yang terbaik untukku, ‘proposal cintaku’ sudah kulengkapi, dan Dia tak akan pernah mempersulit jalanku. Aku sungguh percaya hanya Dia yang selalu mendengar keluh kesahku.”

-------------------------------
#FiksiLaguku terinspirasi oleh lagu berjudul Terpukau by Astrid
Sebagai tantangan @KampusFiksi

Sabtu, 12 April 2014

UN ITU HANTU!!! APA IYA???



Hantu yang sering dikasih nama Ujian Nasional atau yang akrab dipanggil UN ternyata sudah di depan mata. Eits.. apa iya segitu seremnya si makhluk bernama UN ini? Sampai-sampai di juluki sebagai hantu.
"Hehe pasalnya memang ujian yang satu ini lebih sering menghantui sihh, siang-malam, pagi-sore, hampir tiap hari dia seperti membayang-bayangi langkahku, seolah ingin mencekik dan membunuhku," jawab salah seorang calon peserta UN. Haha lebay yaaa teman kita ini.
Sebenarnya ga segitu seremnya kok makhluk yang muncul tiap akhir tahun pelajaran ini. Tapi ya gituu, hanya untuk kamu yang siap. Siap apa? Siap gerak? (lu pikir gerak jalan hah?)

Senin, 07 April 2014

SKETSA RINDU


Kini benar-benar kurebahkan tubuhku
Merasakan tiap desir darah dalam nadiku
Memandangi putih semu hijau langit-langit kamarku
Sumilir angin menembus daun jendela
Menyapu peluh yg masih sdikit tersisa di kening
Terik diluar membuat ubun-ubun ini mendidih
Bau keringat yg mulai mengeringpun terasa

Minggu, 06 April 2014

#deskripsisetting KAMPUS FIKSI - Fitrotun Nihlah

PAGI DI SEKOLAH

Aku telah berdiri di depan sebuah gedung kebanggaan, dengan seragam kebanggaan pula. Aku selalu membuka gerbang ini tepat pukul 05:30. Masih sepi, selalu aku yang pertama sebab tugasku adalah membuka gerbang besar berwarna hitam ini sebagai akses jalan masuk para guru dan murid yang akan belajar. Belum ada yang datang sepagi ini. Aku memutuskan untuk duduk di pos dan menyruput kopi hitam buatan isteriku. Meski hanya seorang satpam sekolah, pekerjaan ini membanggakan. Aku yang membukakan gerbang itu, aku yang menjaga keamanan sekolah selama mereka belajar. Bagiku, aku ikut andil dalam proses sekolah ini. Pikiranku melayang mencari-cari hal yang bisa ku syukuri dibalik seragam putih hitam dengan kalung peluit di lengan kiriku.

Senin, 10 Maret 2014

Buku "IMAGI-NATION, MEMBUAT MUSIK BIASA JADI LUAR BIASA"


Kemarin pagi sebelum saya masuk kantor, saya sempat berdiri sekitar 10 menit di muka mading yang ada di depan halaman koprasi yang kebetulan merupakan jalan akses menuju kantor Madrasah. Saya selalu tertarik berlama-lama di depan koran edisi hari Minggu. Akan saya temukan banyak info tentang sastra di situ, biasanya mataku akan secara otomatis mencari-cari kolom Puisi, Opini, Ruang Putih, Cerpen, dan Buku atau kolom-kolom lainnya yang menarik untukku.

Selasa, 25 Februari 2014

FOKUS YUK....

"Salah satu alasan begitu sedikit orang yang meraih apa yang diinginkannya adalah karena kita tidak pernah fokus; kita tidak pernah konsentrasi pada kekuatan kita. Kebanyakan orang hanya mencoba-coba berbagai macam jalan dalam hidup mereka. Mereka tidak pernah memutuskan untuk menguasai suatu bidang khusus" - Tony Robbins

‪#‎Fokus‬

Kamis, 20 Februari 2014

IKHTIAR ITU PENTING

Sejauh mata memandang, yang ku temukan hanyalah hijau persawahan. Ada sedikit bising yang ku dengar dari jalanan yang dilalui kendaraan. Tak ada yang menarik..
Semua biasa saja..
Hanya aku merasa damai saja dengan hembusan angin sawah ini..

Senin, 17 Februari 2014

PAHLAWAN ITU. . . .

Dedaunan masih berbalut embun
Mentari entah kemana
Bukan malas menggeliat
Hanya mungkin masih diistirahatkan

Usia senja tengah menyapa
Pak tua tetap teguh dan tabah
Kaki rentahnya tetap mengayun
Memutar roda sepedah tua

Minggu, 16 Februari 2014

Ku Tunggu Kau Di Sana

Kembali pada-Nya
Dalam sujud daku 'kan kembali
Semoga dalam senyum jua
Daku kembali

Kembali pada-Nya
Kelak daku 'kan kembali
Yakinlah 'kan kujemput kekalku
Dalam dekap kasih sayang-Nya

Usah risau
Kelak kan ku tunggu dikau
Dalam Nirwana abadi
Dengan balutan kasih mesra..

16-02-2014

NYANYIAN BISU

Aku bicara tanpa kata..
Aku bernyanyi tanpa lirik dan nada..
Dan Aku berteriak tanpa suara..
Semua tercekat dalam kerongkongan..
Hati terus membuncah menahan rasa
Namun
Lidah terasa keluh
Mulut tak mampu berucap
Pita suara tak lagi dalam fungsinya..
Bisu..
Semua membisu..

Sudut Ruang Rehat, 16-02-2014

Kamis, 13 Februari 2014

Serdadu Layang - layang


Merah Kuning
melayang layang di udara
menari-nari ikuti arus angin
semakin tinggi..
berpaut pada benang tipis nan panjang

Selasa, 04 Februari 2014

RINTIK DI TEPI DANAU WISATA


Basah…
Semua yang ada menjadi basah
Puluhan ayunan
Puluhan seluncuran
Puluhan permainan
Basah terguyur hujan

Senin, 03 Februari 2014

EMBUN PAGI


Embun itu cantik
Sejuk
Bening
Suci
Dia tak perlu warna
Tak perlu wangi
Hanya `tuk jadikan daun jatuh cinta
Setiap hari
Setiap pagi

Sabtu, 25 Januari 2014

BIDADARI PENYAPU EMBUN



Tiga tahun silam, terakhir aku bediri di sini. Teras yang bersih menghadap ke jalan. Teras ini tak lain beranda di depan rumahku di lantai dua. Dulu aku selalu suka bila berada dan duduk santai di tempat ini. Bahkan sampai saat ini. Di sini aku mampu melihat semuanya, hal-hal yang ada di keramaian jalan depan rumahku.
Dan pagi ini, setelah sekian lama aku tak pernah menginjakkan kakiku di sini, aku kembali berdiri, masih seorang diri. Mengingat ulang hal yang pernah terjadi.

Aku melihat seorang gadis anggun berjilbab ungu muda menghampiri seorang nenek tua

Jumat, 17 Januari 2014

JUM'AT KELABU


Jum'atku kelabu
Rembulan mengasingkan diri
Cahayanya tak lagi menerangi
Jadikan hari tak menentu

SELAMA PAGI MASIH BEREMBUN



Harum khas oleh basah tanah
Menusuk tajam ujung pembau
Rintik itu pun masih jatuh
Dan sesekali mendarat sempurna
Di kubangan merah liat

NYANYIAN SAWAH



Hijau..
Bergelayut..
Laksana Dewi Sri..
Menari gemulai..
Mengundang kicau sang Emprit
Klontang.. Klontang..
Hoooaaaaaaaiiiyooo
Nyanyian merdu..
Musik has tercipta dari ujung pematang
Memberi isyarat
Pergi
Jangan makan padiku