Sejauh
mata memandang, yang ku temukan hanyalah hijau persawahan. Ada sedikit
bising yang ku dengar dari jalanan yang dilalui kendaraan. Tak ada yang
menarik..
Semua biasa saja..
Hanya aku merasa damai saja dengan hembusan angin sawah ini..
Tapi tidak..
Diujung sana sesuatu menarik pandanganku. Makhluk putih tengah mengais sesuatu dari liat sawah.
Burung kuntul kata Bundaku..
"Apa yang kau amati dari burung itu Nak?"
"Tak ada Bun, hanya tertarik saja, mereka cantik" jawabku.
"Tidakkah kau melihatnya lebih dalam lagi?" desak Bundaku.
Aku hanya menatapnya dengan raut bertanya-tanya.
Helas nafas panjang Bunda mengawali jawabannya, "Burung itu berusaha
Nak mencari yang ia butuhkan. Allah sih sudah menyediakannya, makanan,
minuman tapi diletakkan di situ. Dan burung itu sendiri yang harus
berusaha mndapatkannya. Dia terbang dari ujung sana, mencari-cari,
sampai tiba ia di tengah sawah itu lalu mengais-ngais yg ia butuhkan.
Begitu juga kita manusia Nak, Allah telah menyiapkan segalanya untuk
kita. Di tempat yang istimewa. Tapi kita pun harus berusaha menjemput yg
sudah disiapkan tersebut."
"Menurut Bunda, apa aku mampu dengan semua keterbatasanku? Sedangkan Allah Maha Segalanya, Allah bisa saja membuatku lemah"
Senyum itu mengembang, "Burung yang sedang kau lihat itu tak pernah
dikaruniai oleh Allah akal utk berfikir, tapi dia mampu. Lalu apa yang
kurang dari dirimu? Bukankah tadi telah kau sebutkan bahwa Allah Maha
Segalanya, jadi tak ada yang tidak mungkin dengan dirimu dengan
kehendak-Nya"
" :) Terima kasih Bunda, Aku mencintaimu"
Maduran, 20-02-2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar