Melalui puisiku yang berjudul DIRIMU CANDU namaku ada dalam buku ini:
Sepi...
Rasa yang terus membalut
Saat keramaian dan hiruk pikuk
Mengitari ragaku
Jiwaku hampa
Kehilangan satu cahaya
Saat terang mulai bersinar
Menghangatkan dinginnya belaian
Entah kemana
Akan kularung segenap asa
Entah kemana
Akan kuterbangkan segenap cita
Mengais dan menapak jejak
Membelah rerimbunan ilalang
Membabat semak belukar
Mencari permataku yang hilang
Kau sahabatku
Lebih dari duniaku
Kau sahabatku
Lebih dari jiwaku
Denganmu
Tak sedetikpun berlalu tanpa
senyum
Denganmu
Tak semenitpun berlalu tanpa ilmu
Hilangmu menyisakan segalanya
Tiadamu seolah menutup jalanku
Aku kehilangan arah
Dan rinduku kian membuncah
Rindu akan sosok penuntun jalan
Dirimu candu
Ingin kuhapus
Namun tak mudah
Dirimu pun penawarnyaLamongan, 11 April 2014

Tidak ada komentar:
Posting Komentar