Laman

Jumat, 09 Mei 2014

CATATAN PLESIR: Edisi Taman Sari Yogyakarta


Hai teman-teman... mau dengar ceritaku? Ayo...
Plesir kali ini ceritanya edisi Taman Sari Yogyakarta. Taman Sari ini letaknya di Jl. Taman, Yogyakarta yang tidak jauh dari Keraton Yogyakarta. Dengan pusat keramaian Alun-alun Kidul Yogyakarta juga tidak jauh, sepertinya tidak sampai 1 Km ke arah baratnya. Mau naik becak juga bisa, kisaran tarifnya 10.000,- saja kalau dari Alun-alun Utara dan Keraton.
Tidak banyak info sebenarnya yang nanti aku sampaikan, masalahanya waktu itu aku tidak menyewa guide untuk menjelaskan sejarah Taman Sari itu sendiri, tapi beruntung aku sempat tidak sengaja berjalan di belakang rombongan yang menyewa guide, jadi sedikit banyak aku bisa mendengar dan menyimak penjelasan guide tersebut.
Dengan harga tiket 3.000,- untuk wisatawan lokal dan 7.000,- untuk wisatawan asing, kita sudah bisa masuk ke area yang dulunya bekas Taman atau Kebun Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini. Dulu luasnya ada sekitar 10 hektar tapi kemudian sekarang sudah banyak dijadikan pemukiman penduduk.
Taman sari yang juga dulunya terdapat lokasi pemandian Sultan, para permaisuri dan putrinya ini, sampai saat ini masih meninggalkan jejak sejarahnya. Yaitu Umbul Pasiraman atau juga disebut Pemandian Umbul Binangun yang dikelilingi tembok tinggi dengan dua pintu untuk akses masuk ke dalamnya.
Pemandian Umbul Binangun

Selanjutnya ada area yang dinamakan Sumur Gumuling.


Tempat ini konon katanya merupakan tempat peribadatan sang Sultan yang dulunya juga dimaksudkan sebagai masjid yang berlantai dua. Bagian atas untuk jamaah perempuan, bagian bawah untuk jamaah laki-laki. Untuk menuju area Sumur Gumuling yang dibawahnya terdapat kolam untuk berwudhu dan memiliki 4 deret anak tangga yang menyatu di tengah-tengah, kemudian ditambah 1 deretan anak tangga untuk akses naik ke lantai dua, Anda harus melewati lorong bawah tanah yang panjang.
Sumur Gumuling tampak dari lantai dua


Lorong-lorong bawah tanah di Taman Sari

Potret Gedhong Gapura Panggung, Pintu Masuk Pengunjung dari Timur
Oh ya, terakhir  aku pulangnya lewat pasar kampung, yang di belakangnya juga tampak indah pemandangan seperti bekas benteng bangunan Taman Sari, dan akhir-akhir aku baru tahu kalau itu namanya Gedhong Kenongo, Gedung terbesar di area Taman Sari. Ketika berdiri di sana, Kamu bisa mengamati kawasan Keraton Yogyakarta dan sekitarnya, lho...
Bagian dalam Gedhong Kenongo

    
Foto dengan Background Gedhong Kenongo


Itu dia oleh-olehku dari plesiran Edisi Taman Sari kemarin. Semoga senang membacanya, dan yang paling penting semoga bermanfaat. Ok, Nantikan cerita-ceritaku selanjutnya ya...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar