Ketika kata-kata yang biasa terucap tak lagi berjiwa. Maka biarkanlah kisah-kisah yang berbicara. Memberikan petuah, dan makna kehidupan. Ketika kisah-kisah dalam drama kehidupan tak mampu menyimpan jejak sejarah. Maka mari kita buka catatan. Kita tulis semua pesan. Kita tulis semua yang terjadi. Yang Tuhan sampaikan. Lewat tiap episode peran yang kita mainkan dalam kehidupan.
Selasa, 13 Desember 2016
Senin, 12 Desember 2016
Sabtu, 22 Oktober 2016
KELAS INSPIRASI LAMONGAN 4
Semua berawal dari pengingat yang disampaikan oleh Mamaku bahwa masih dibutuhkan Relawan Pengajar di Kelas Inspirasi Lamongan (KIL) 4. Mengingat tahun lalu aku tidak terjaring untuk bisa bergabung, akhirnya tahun ini aku dan suami mencoba daftar lagi.
Sampai pada akhirnya aku menerima email dan sms bahwa aku dinyatakan bisa bergabung di KIL 4 tahun ini
Label:
Catatan
Selasa, 11 Oktober 2016
BUBUR SURO
Kemarin aku membatu Mamak untuk memasak bubur, aku baru tahu ada bubur dwi warna, mereka menamai Bubur Suro. Ba'da Maghrib setelah membaca do'a bersam hari Asyuro di Masjid, bubur itu bisa dinikmati para jama'ah dan siapa saja yang ada di situ. :)
»» BUBUR SURO ««
Bubur itu disajikan dalam dwi warna. Merah dan putih.
Label:
Bukan Sekedar Kata,
Makna,
Non Fiksi
Sabtu, 01 Oktober 2016
TUHAN SANG PENGGODA
"Tapi jika engkau memilih menerima dengan besar hati dan bersyukur atas semua 'keburukan' yang terjadi: akan kau temukan di akhir hari bahwa sebenarnya Tuhan hanya menggoda." ~M. Arief Budiman
(Tuhan Sang Penggoda, hal. 125)
Label:
Buku
Minggu, 17 Juli 2016
CATATAN PERJALANAN: Edisi Batu – Malang
Catatan ini adalah catatan pribadi yang
bisa dibagi-bagi. Kali aja bisa membantu bagi yang ingin jalan-jalan ke Malang
dengan jasa angkutan umum. Isinya pun hanya rute perjalanan singkat kami, serta
biaya kendaraan umum yang kami naiki, sebab kali ini kami memilih perjalanan
dengan jasa agkutan umum.
Label:
Catatan
Minggu, 12 Juni 2016
AKKU TAK SEPADAN
Biarkan aku memandangmu
Menatap penuh makna
Mencari tahu sesuatu di balik teduhmu
Biarkan aku memandangmu
Menela'ah lebih dalam
Mencari hal apa dalam pikiranmu
Menatap penuh makna
Mencari tahu sesuatu di balik teduhmu
Biarkan aku memandangmu
Menela'ah lebih dalam
Mencari hal apa dalam pikiranmu
Label:
Bukan Sekedar Kata,
PUISI
Senin, 01 Februari 2016
MEMELUK MASA KINI
Berpikir tentang masa depan tentu sangat
dianjurkan. Tapi bukan berarti kita terlalu berlebihan untuk berpikir,
menghayal, membayangkan, atau berharap lebih atas pengabulan impian. Yakin,
harus! Tapi setelah itu lepaskan. Tawakkal ‘alallah.
Tentang apa yang kita rancang untuk masa depan
adalah sebuah impian dan harapan. Seperti anak panah yang ditarik dari
busurnya, begitulah suatu harapan.
Label:
Non Fiksi
SEPIRING INSPIRASI DARI LANGIT (SARI BUKU)
SARI BUKU : SEPIRING INSPIRASI DARI LANGIT
Bahkan mi instan, tidaklah instan. Butuh direbus,
ditiriskan, diberi bumbu-bumbu baru bisa dinikmati. (Hal. 10)
Tidak ada manusia yang diciptakan SEMPURNA, namun semua
manusia diciptakan SPESIAL. (Hal. 10)
Label:
Buku
Minggu, 24 Januari 2016
USTADZAH NANA
@fitnie05
Alhamdulillahi ladzi qod wafaqo # Lil
‘ilmi khoiro kholqihi wa littuqo
Hatta nahat qulubuhum linahwihi # Famin
‘adzimi sya’nihi lam tahwihi
Muqoddimah Imrithi itu adalah nadhom keramat bagi Septina.
Gadis dewasa ini sekarang sukses menjadi guru Nahwu yang mahir di sebuah Pondok
Pesantren. Bukan hal mudah untuk menjadi Ustdzah Nana -panggilan Septina- yang saat ini selalu tersenyum ramah.
Dulunya Ustadzah Nana hanyalah seorang gadis cilik
yang manja. Sifat manjanya itu terkadang kelewat batas kepada sang Ayah. Namun
sang Ayah tak pernah merasa direpotkan sama sekali dengan sifat manja putrinya
tersebut.
Label:
Fiksi
Jumat, 15 Januari 2016
RINDU (SARI BUKU)
Judul : RINDU
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika, 2014
Halaman : ii + 544 hlm
Benarlah kata
orang, doa adalah sumber kekuatan yang tidak terbayangkan. (Hal. 19)
“.... Kau masih
muda. Perjalanan hidupmu boleh jadi jauh sekali, Nak. Hari demi hari, hanyalah
pemberhentian kecil. Bulan demi bulan,
itu pun sekadar pelabukan sedang. Pun tahun demi tahun, mungkin itu bisa kita
sebut dermaga transit besar. Tapi itu semua sifatnya adalah pemberhentian.
Dengan segera kapal kita berangkat kembali, menuju tujuan yang paling hakiki.”
(Hal. 284)
Label:
Buku
Langganan:
Komentar (Atom)





