Laman

Sabtu, 25 Januari 2014

BIDADARI PENYAPU EMBUN



Tiga tahun silam, terakhir aku bediri di sini. Teras yang bersih menghadap ke jalan. Teras ini tak lain beranda di depan rumahku di lantai dua. Dulu aku selalu suka bila berada dan duduk santai di tempat ini. Bahkan sampai saat ini. Di sini aku mampu melihat semuanya, hal-hal yang ada di keramaian jalan depan rumahku.
Dan pagi ini, setelah sekian lama aku tak pernah menginjakkan kakiku di sini, aku kembali berdiri, masih seorang diri. Mengingat ulang hal yang pernah terjadi.

Aku melihat seorang gadis anggun berjilbab ungu muda menghampiri seorang nenek tua

Jumat, 17 Januari 2014

JUM'AT KELABU


Jum'atku kelabu
Rembulan mengasingkan diri
Cahayanya tak lagi menerangi
Jadikan hari tak menentu

SELAMA PAGI MASIH BEREMBUN



Harum khas oleh basah tanah
Menusuk tajam ujung pembau
Rintik itu pun masih jatuh
Dan sesekali mendarat sempurna
Di kubangan merah liat

NYANYIAN SAWAH



Hijau..
Bergelayut..
Laksana Dewi Sri..
Menari gemulai..
Mengundang kicau sang Emprit
Klontang.. Klontang..
Hoooaaaaaaaiiiyooo
Nyanyian merdu..
Musik has tercipta dari ujung pematang
Memberi isyarat
Pergi
Jangan makan padiku

Rabu, 15 Januari 2014

SAAT CINTA MENYAPA


Saat cinta menyapa jiwa
Ada rasa yang berjuta
Saat sukma terbang melayang
Terbesit kata berucap sayang

Selasa, 14 Januari 2014

MA FATHUL HIDAYAH GOES TO INTERNATIONAL



Bismillahirrohmanirrohim...
MA Fathul Hidayah Pangean Maduran Lamongan merupakan lembaga pendidikan yang berdiri dalam naungan Yayasan Pondok Pesantren Fathul Hidayah. Meski dalam lingkup pesantren bukan berarti lembaga ini tutup telinga dengan informasi dunia di luar pesantren. Sesuai dengan Visi lembaga, yakni “LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAMI, BERKUALITAS DAN BERWAWASAN GLOBAL”, lembaga ini berhasil sedikit demi sedikit mewujudkan harapan tersebut. Terbukti setiap tahunnya

Senin, 06 Januari 2014

TEPI PANTAI DINI HARI



Cahaya cantik di ufuk timur semakin indah
Goresannya apik
Menunjukkan keagungan penciptanya

Sang putri malam pun tak ingin nampak gelisah
Dia tersenyum
Dengan senyum menawannya
Mencoba mngalihkan pandangan sang penikmat alam

Kamis, 02 Januari 2014

Sabda Mulia Sang Bunda


Saat jiwa dan raga ini benar-benar payah atas sekian tumpuk hal yang harus terselesaikan, saat itu pula diri merasa begitu lelah dan lemah, seakan benar-benar gunung tengah menimpa. Apapun yang hendak dikerjakan terasa begitu berat dan menghalau.
Namun di saat hal tersebut terjadi dan terjadi lagi, belaian lembut pada rambut ini, serta sabda mesra penuh cinta berdesir di telinga ini.