"Gundul-gundul pacul cul gembelengan.. Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan.. Wakul glempang segane dadi sak latar..."
Lagi.. Lagu ini pun sering kudengar, bahkan ku nyanyikan. Lagi-lagi baru kufahami maknanya. Ternyata maknanya tentang tanggung jawab dan kontrol diri..
Mungkin jika kita masih kecil kita bisa 'Gembelengan', berpolah tingkah apapun yang kita mau. Tapi ketika kita sudah dewasa, apalagi ada beban dan tanggung jawab diatas kepala kita, yang di lagu ini diistilahkan dengan 'Nyunggi Wakul', maka kita tidak boleh sembarangan menggerakkan kepala kita, itu artinya kita harus menata apapun yang akan kita lakukan, kita harus berfikir manfaat dan madhorotnya bagi diri kita maupun orang lain. Sebab jika kita sesukanya bergerak tanpa mampu mengendalikan apa yang ada di atas kepala kita yang tadi disebut sebagai tanggung jawab maka hasilnya adalah 'Wakul Glempang Segane dadi Sak Latar', tanggung jawab yang harusnya kita emban itu akan jatuh berantakan. Kalau 'Sego/Nasi' sudah tercecer dan kotor maka manfaatnya akan lebih banyak hilangnya daripada tidaknya, begitu pula dengan apa yang sudah di amanatkan untuk kita junjung di atas kepala kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar