Sedikit renungan tentang beliau yang telah mengajarkanku banyak hal dengan kesabaran dan ketulusannya...
Ketika kata-kata yang biasa terucap tak lagi berjiwa. Maka biarkanlah kisah-kisah yang berbicara. Memberikan petuah, dan makna kehidupan. Ketika kisah-kisah dalam drama kehidupan tak mampu menyimpan jejak sejarah. Maka mari kita buka catatan. Kita tulis semua pesan. Kita tulis semua yang terjadi. Yang Tuhan sampaikan. Lewat tiap episode peran yang kita mainkan dalam kehidupan.
Minggu, 22 Desember 2013
Jumat, 20 Desember 2013
Tentang Jodoh Itu . . . .
Gak usah risau siapa jodohmu..
Karena :
Tulang rusukmu tidak akan TERTUKAR
Tulang rusukmu tidak akan MENJAUH
Tulang rusukmu tidak akan PERGI
Tulang rusukmu tidak akan HILANG
Tulang rusukmu tidak akan DI AMBIL ORANG LAIN
YAKINLAH..!
Karena :
Tulang rusukmu tidak akan TERTUKAR
Tulang rusukmu tidak akan MENJAUH
Tulang rusukmu tidak akan PERGI
Tulang rusukmu tidak akan HILANG
Tulang rusukmu tidak akan DI AMBIL ORANG LAIN
YAKINLAH..!
Label:
Bukan Sekedar Kata
Jumat, 06 Desember 2013
Tentang Rasa
Menemukanmu
adalah seburat fajar
Kala
pekat malam ku kira tak kan usai
Mendapatimu
adalah guyuran hujan
Kala kebun jiwa ku rasa mengering perlahan
Label:
PUISI
ARTI DIRIMU
Mengenlamu itu keindahan
Merubah tangis menjadi senyum
Dan kadang merubah senyum menjadi tangis
Label:
PUISI
Kamis, 05 Desember 2013
Kesempurnaan
Merindukanmu adalah keindahan...
Menjumpaimu adalah kesempurnaan..
Dan di hari yang istimewa itulah
Tuhan menentukan
Bahwa
Sebuah kesempurnaan akan abadi
Label:
PUISI
Senin, 02 Desember 2013
MUSIM ULANGAN
Ruang nan bersih
Hening
Rapi
Wajah-wajah sang generasi
Wajah-wajah penerus perjuangan
Dengan khusu’
Penuh hikmat
Kemampuan diri sedang diuji
Sampai di mana?
Seberapa tangguh?
Dengan dedikasi dan kepercayaan diri yang tinggi
Memberikan yang terbaik yang dia punya
Tanpa bergantung lagi
Label:
PUISI
Sabtu, 30 November 2013
Lagu Gundul-Gundul Pacul
"Gundul-gundul pacul cul gembelengan.. Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan.. Wakul glempang segane dadi sak latar..."
Lagi.. Lagu ini pun sering kudengar, bahkan ku nyanyikan. Lagi-lagi baru kufahami maknanya. Ternyata maknanya tentang tanggung jawab dan kontrol diri..
Mungkin jika kita masih kecil kita bisa 'Gembelengan', berpolah tingkah apapun yang kita mau. Tapi ketika kita sudah dewasa, apalagi ada beban dan tanggung jawab diatas kepala kita, yang di lagu ini diistilahkan dengan 'Nyunggi Wakul', maka kita tidak boleh sembarangan menggerakkan kepala kita, itu artinya kita harus menata apapun yang akan kita lakukan, kita harus berfikir manfaat dan madhorotnya bagi diri kita maupun orang lain. Sebab jika kita sesukanya bergerak tanpa mampu mengendalikan apa yang ada di atas kepala kita yang tadi disebut sebagai tanggung jawab maka hasilnya adalah 'Wakul Glempang Segane dadi Sak Latar', tanggung jawab yang harusnya kita emban itu akan jatuh berantakan. Kalau 'Sego/Nasi' sudah tercecer dan kotor maka manfaatnya akan lebih banyak hilangnya daripada tidaknya, begitu pula dengan apa yang sudah di amanatkan untuk kita junjung di atas kepala kita.
Lagi.. Lagu ini pun sering kudengar, bahkan ku nyanyikan. Lagi-lagi baru kufahami maknanya. Ternyata maknanya tentang tanggung jawab dan kontrol diri..
Mungkin jika kita masih kecil kita bisa 'Gembelengan', berpolah tingkah apapun yang kita mau. Tapi ketika kita sudah dewasa, apalagi ada beban dan tanggung jawab diatas kepala kita, yang di lagu ini diistilahkan dengan 'Nyunggi Wakul', maka kita tidak boleh sembarangan menggerakkan kepala kita, itu artinya kita harus menata apapun yang akan kita lakukan, kita harus berfikir manfaat dan madhorotnya bagi diri kita maupun orang lain. Sebab jika kita sesukanya bergerak tanpa mampu mengendalikan apa yang ada di atas kepala kita yang tadi disebut sebagai tanggung jawab maka hasilnya adalah 'Wakul Glempang Segane dadi Sak Latar', tanggung jawab yang harusnya kita emban itu akan jatuh berantakan. Kalau 'Sego/Nasi' sudah tercecer dan kotor maka manfaatnya akan lebih banyak hilangnya daripada tidaknya, begitu pula dengan apa yang sudah di amanatkan untuk kita junjung di atas kepala kita.
Label:
Makna
Lagu "E.. Dayohe Teko E.. Gelarno Kloso"
"e dayohe teko, e gelarno kloso, e klosone bedah, e tembelen jadah, e jadahe mambu, e pakakno asu, e asune mati, e buak en kali, e kaline banjir, e buwaken pinggir,,"
Salah satu lagu anak-anak yang diciptakan oleh orang tua jaman Sunan Kalijogo dulu. Lagu itu ku dengar di nyanyikan dengan aransemen Kiai kanjeng sendiri dengan alat-alat musik moderen tapi tetap tercium khas jawanya. Masih terdengar gamelan-gamelan yang khas pula.
Aku sering dengar lagu itu, tapi aku tak cukup tahu apa arti dan maksudnya. Hanya saja pernah ku dengar sebagian menjelaskan artinya.
Tapi yang aku dapatkan tentang makna lagu itu dari Cak Nun yang mengisi acara HUT Tuban 720 pada hari Jum'at (29/11) bersama Kiai Kanjeng adalah :
Label:
Makna
Jumat, 29 November 2013
Kidung Cinta
Ketika malam menjelma..
Semestinya lelah melelapkan jiwa..
Namun diri justru terjaga..
Mulai membaca..
Mengeja semesta..
Menata Alif Ba Ta Cinta..
Mencari-cari Sang Pencipta..
Label:
PUISI
About Dream
"Dulu Aku punya mimpi..
Dulu Aku punya angan..
Dulu Aku punya cita..
Namun kini Aku sandarkan semua itu kepada-Mu..
Aku berhenti bermimpi"
Dulu Aku punya angan..
Dulu Aku punya cita..
Namun kini Aku sandarkan semua itu kepada-Mu..
Aku berhenti bermimpi"
Label:
Bukan Sekedar Kata
Kamis, 28 November 2013
Dirimu
Dirimu penyemangat
Dirimu inspirai
Dirimu warnaku
Dirimu senyumku
Dirimu berbeda
Dirimu istimewa
Dirimu Diriku . . . :)
Dirimu inspirai
Dirimu warnaku
Dirimu senyumku
Dirimu berbeda
Dirimu istimewa
Dirimu Diriku . . . :)
Label:
PUISI
Langganan:
Komentar (Atom)