Setiap liburan tiba kami selalu ingin menyempatkan untuk menghabiskan waktu bersama, selain aneka kegiatan dan bercandaan di rumah, kami biasa menghabiskan waktu bersama dengan jalan-jalan.
Ketika kata-kata yang biasa terucap tak lagi berjiwa. Maka biarkanlah kisah-kisah yang berbicara. Memberikan petuah, dan makna kehidupan. Ketika kisah-kisah dalam drama kehidupan tak mampu menyimpan jejak sejarah. Maka mari kita buka catatan. Kita tulis semua pesan. Kita tulis semua yang terjadi. Yang Tuhan sampaikan. Lewat tiap episode peran yang kita mainkan dalam kehidupan.
Kamis, 29 Juni 2017
Sabtu, 10 Juni 2017
HUJAN BULAN JUNI
Bagaimana mungkin seseorang memiliki keinginan untuk mengurai kembali benang yang tak terkira jumlahnya dalam selembar saputangan yang telah ditenunnya sendiri.
Bagaimana myngkin seseorang bisa mendadak terbebaskan dari jaringan benang yang susun-beryusun, silang-menyilang, timpa-menimpa dengan rapi di selembar saputangan yang sudah bertahun-tahun lamanya ditenun dengan sabar oleh jari-jarinya sendiri oleh kesunyiannya sendiri oleh ketabahannya sendiri oleh tarikan dan hembusan napasnya sendiri oleh rintik waktu dalam benaknya sendiri oleh kerinduannya sendiri oleh penghayatannya sendiri tentang hubungan-hubungan pelik antara perempuan dan laki-laki yang tinggal di sebuah ruangan kedap suara yang bernama kasih sayang.
Bagaimana mungkin.
*Sapardi Djoko Darmono, HUJAN BULAN JUNI, hal. 66
Label:
Buku
Langganan:
Komentar (Atom)

